Thursday, September 30, 2004

Coretan dari MZ buat aku

U reminds me of a book I read in almost one and a half month. Its a thick book with unattractive cover. The content is very interesting, it lies hidden on top of the book shelves unnoticeable. I took my chance reading it. The book flew me off to such a colorful journey, as colorful as a rainbow. Took me out fro a nimf of sadness and put me to someplace new. It gave me a new beginning and soar the meaning of life. Though of just skimming thru, but I end up studying in details, chapter by chapter. I ended up falling for the book even though I knew that I couldn’t afford to have it. Sadly I return it back to the shelf I took it from coz it belongs there and it is dedicated to someone. I’m not sure if I end the chapters well, however I’m proud and touched that I read it and will be the favorite book forever...



Coretan dari aku buat MZ

This journey is too colorful and glaring which I'm afraid that will harmed you more than I expected. You are too good for me, which I'm realized that I'm not the one for you to begin with. Pertemuan kita tika aku didalam keadaan yang tidak menentu My love towards SF is too strong even though I knew it wouldn’t be possible for us to be together. Kenangan ku bersamanya sering menghantui diri and I felt it is not fair for you, which I felt that I’m using you as a rebound. I knew your feeling towards me but I’m skeptical to say it in return coz I’m not sure whether I’m ready for it. Aku sering menyatakan padamu agar biar kan masa yang menentukan segalanya, go with the flow dengan harapan perasaan aku akan berubah dan bisa membuka hati ini untuk terus menerima cinta yang baru but unfortunately its killing you softly and I don’t want the cuts getting deeper and deeper. Sejarah cinta silammu membuatkan aku begitu berhati-hati untuk tidak melukakanmu. Thanks so much for reading this thick book and it will always be available for you to read...semuga masa menentukan segalanya dan lagu ini sering aku mainkan bila aku menelefonmu dan aku tujukan khas buat dirimu...


Jangan Pernah Berubah...Marcell
Masih ada perasaan yang tak menentu di hatiku
Bila ingat sorot matamu yang kurasa berbeda
Oh janganlah terjadi yang s'lalu kutakutkan
Beribu cara 'kan kutempuh
Oh cintakuKumau tetap kamuYang jadi kekasihku
Jangan pernah berubah
S'lamanya 'kan kujaga dirimu
Seperti kapas putih di hatiku
Tak 'kan kubuat noda
Pejamkanlah kedua matamu
Bayangkan aku di sisimu


Monday, September 27, 2004

Saturday 25/9/2004

Aku menghabiskan masa selepas waktu pejabat bersama dengan MZ. Kami window shopping di One Utama, tapi at the end perkataan window tu kena drop coz kami ber shopping plak...hehehe. Plan asal nak tengok Anugerah Era di rumah A, akan tetapi aku batalkan rancangan itu dek kerana A pulang ke Seremban dan aku taknak dia rushing balik ke KL just want to cater to my plan. Agak lama jugak kami disana maklum ler bagi aku ini adalah kali pertama aku ke New Wing of One utama tu. While waiting for my pants to be alter, kami berdua berehat-rehat di sofa yang disediakan didalam parkson tu. Beberapa ketika kemudian kami telah disapa oleh jurujual OSIM yang bertentangan dengan tempat kami duduk, dia offer kami untuk berehat di sofa mereka without any string attached. Kerusi Urut yang kami duduk tu memang canggih - The Premium Class OSIM iSymphonic berharga RM16,880. Time Magazine voted it as 'Invention of the Year'. Siap ada music tu. Later at night aku pergi kekelab for my next agenda which later MZ came and joint me.
Received a sad news today, my cleaner past away at the age of 25. Dia ni seorang pemuda yang pendiam, berasal dari johor. Seorang yang memang rajin bekerja, sebelah malam dia menjadi security guard dan sebelah siangnya pulak dia menjadi cleaner. Kekadang tu aku tengok dia sering saja termenung, dan adakalanya aku menyapa jugak bila berkesempatan. Kami memang tak pernah berbicara, biasanya setiap sapaan yang aku beri dia hanya akan sambut dengan senyuman dan anggukan sahaja. Pernah aku menghadiahkan kepadanya sehelai baju dan dia begitu gembira menerimanya dan kini aku hanya dapat memanjatkan doa kepadanya semuga dia ditempatkan bersama-sama dengan orang-orang yang beriman. Alfatihah...

Wednesday, September 08, 2004

Had dinner with MZ in this lovely place in Jalan Sultan Ismail. This is not the first or second or third time, but actually I`ve lost count. We have been out together for about 28 days already. Seorang yang tinggi lampai, good looking, brilliant and work as a lecturer in one of the well-known private University in the Silicon Valley. Berasal dari utara tanahair berlatar belakangkan dari keluarga pendidik. He has a self-made brick wall around him. He’s shy, but he’s strong and tough. He’s pleasant, but he’s fiercely ambitious. He seems to prefer to be alone but he doesn't...not really. As for now I’m very comfortable whenever I’m with him.

Friday, September 03, 2004

Semalam aku bersama MZ telah pergi menonton cerita PUTERI GUNUNG LEDANG, sebuah lagenda cinta agung. Satu cerita yang begitu menarik, klasik dan cantik sinematografi nya pada pandangan aku. Dialognya yang begitu cantik disusun sebegitu rupa membuatkan aku terpegun dengan kehalusan bahasa yang diucap. Dan yang pasti aku akan menontonnya sekali lagi.